Tribun News - Luar biasa UAS effect ! Dari Kemenpan RB yang menuding UAS tak netral, peretasan sejumlah akun sosmed terkait viralisasi pernyataan UAS, aksi buang badan rezim -yang pada waktu bersamaan terjadi tragedi curang di Malaysia - hingga yang terakhir, Hendro kembali datang dengan dagangan (baca: gorengan) lamanya.
Hendro menuding, ada pihak yang disebut musang berbulu domba. Hendro menuding, ada yang anti Pancasila, pro khilafah, pura-pura mendukung Pancasila. Gile bener Lu ndro.
Hendro, tak berani tunjuk hidung, kecuali bermain kata diatas bingkai narasi 'musang berbulu domba'. Padahal, jika Hendro tunjuk hidung siapa musang siapa domba, tentu Umat akan mudah menyembelihnya.
Hendro seharusnya terbuka. Bahwa yang dimaksud musang berbulu domba, orang yang sok Pancasila tetapi kelakuannya ngawur, itu orang-orang yang ada di barisan Rezim. Saya berani tunjuk hidung, orang anti Pancasila itu adalah para maling, koruptor pengemplang uang negara, seperti Novanto, Idrus Marham, Bowo Golkar, Dan tentu si 'Ganteng' Rommy PPP.
Barisan anti Pancasila adalah anak buah PDIP yang suka ngamuk, anggota PROJO yang menganiaya anggota TNI dan bawaslu, dan tentu saja Ahok sang penista agama. Semua itu ada dibarisan Rezim.
Jangan tuding ustadz kami yang teguh berdakwah sebagai anti Pancasila, jangan tuding Ust kami yang memberi taushiyah agama untuk masa depan kepemimpinan nasional, yang teguh menegaskan khilafah ajaran Islam, yang mendukung calon pemimpin yang ikhlas, yang menolak mendatangi pintu-pintu istana, yang menolak kompensasi jabatan dunia, sebagai anti Pancasila.
Narasi general tanpa sebut nama, menuding anti Pancasila, menuding musang berbulu domba, sangat menyakiti hati umat Islam. Kami, selalu menjadi korban sekaligus pihak tertuduh dalam diskursus Pancasila. Jangan mengumbar keterbelahan ditengah anak bangsa, tunjuk hidung saja siapa yang dimaksud musang berbulu domba. Jangan berkelindan, menebar fitnah dan pecah belah.
Kami tahu, fatwa ulama kami mengguncangkan singgasana istana. Fatwa ulama kami, akan menerangi jalan jutaan umat ini untuk menentukan pilihan pada 17 April nanti.
Tapi janganlah, terlalu memperlihatkan kegalauan, kekalutan, kegelisahan, sehingga memunculkan sikap kerdil yang kekanak-kanakan, dan meracau tidak karuan.
Ndro, situasinya sulit. Memang tidak mungkin mengubah takdir kekalahan Rezim, bahkan meski harus dengan curang. Menepilah, agar tidak tersapu arus besar perubahan umat ini.
Wahai umat Islam, bersatulah. Janganlah ujaran kaum penebar kayu bakar memisahkan persatuan dan ukhuwah. Tetaplah bersatu dalam ikatan akidah Islam, teruslah berjuang untuk kemenangan Islam. [].
Comments
Post a Comment