PKB: Apakah PDIP 'Nyolong' Suara Partai Koalisi TKN Lainnya?

PKB: Apakah PDIP 'Nyolong' Suara Partai Koalisi TKN Lainnya?

Tribun News - Ketua DPC PKB Surabaya, Musyafak Rouf menuding PDI Perjuangan telah menggelembungkan suara Pileg 2019 di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dari total 8.144 TPS di Kota Pahlawan ini, ada sekitar 24 persen yang digelembungkan.

Menurut Musyafak, ada penggelembungan suara yang dilakukan oleh PDIP yang masif di beberapa TPS. Penggelembungan antara kisaran 20 sampai 30 suara per TPS.

Pernyataan musyafak ini patut di perhatikan oleh anggota partai mitra koalisi Jokowi diluar PDIP. Sebab, meskipun partai memiliki komitmen sama untuk memenangkan Jokowi, namun tentu masing-masing partai memiliki visi berbeda terkait target pencapaian kursi parlemennya.

Apalagi, bagi partai pendatang baru seperti PSI, Perindo dan PBB, jumlah kursi parlemen sangat berkaitan dengan hidup matinya partai, eksistensi partai. Jika partai gagal meraup 4 % suara, jelas partai akan tergusur dan tumbang.

Jika partai masih bertahan dan ingin ikut pemilu 2024, biaya politik untuk melakukan ferifikasi ulang jelas sangat mahal. Keadaan ini dialami oleh PBB, partai ini terseok dan tertatih agar lolos ferifikasi sebagai partai peserta pemilu tahun 2019, setelah pada pemilu 2014 PBB gagal melampaui angka parlementiary treshold.

Apalagi, pemilu tahun ini ambang batas parlemennya naik dari 3,5 % menjadi 4 %. Angka yang tidak sedikit, apalagi bagi pendatang baru seperti PSI dan Perindo. Jika fenomena penggelembungan suara PDIP ini marak terjadi sebagaimana klaim PKB di Surabaya, Jawa timur, bukan mustahil fenomena ini terjadi secara nasional dan memangsa suara partai TKN Jokowi lainnya.

Penggelembungan suara PDIP ini, bukan mustahil berasal dari aksi 'Kanibalisme' PDIP memangsa suara partai mitra koalisi. Jika ini benar, kecurangan pemilu bukan hanya pada pemilihan Presiden, tetapi juga terhadap pemilihan anggota DPR dan DPRD.

aksi 'Kanibalisme' ini juga mengancam partai mainstream yang sebelumnya aman dari neraka 'parlementiary treshold'. Hanura dan PPP, dua partai ini terancam terganjal batas ambang parlemen, dan berpotensi tidak lolos ke Senayan, yang penyebabnya 'sangat potensial' akibat aksi kanibalisme.

PBB telah mengambil sikap, dengan mencoba mendelegitimasi Quick Count yang diandalkan TKN Jokowi untuk mengklaim kemenangan Pilpres, begitu juga Hanura. Namun dibalik itu semua, Sesunggunya ada kekhawatiran antara partai mitra koalisi TKN Jokowi, atas adanya fenomena kanibalisme suara partai.

Kubu TKN Jokowi saat ini tidak saja galau mempertahankan klaim kemenangan Jokowi. Kubu TKN Jokowi juga dihantui kegalauan atas perolehan suara partai masing-masing.

Sementara publik melihat, aksi penggelembungan suara PDIP di Surabaya ini semakin mengokohkan adanya kecurangan dalam pemilu 2019. Bukan hanya pasangan Prabowo - Sandi yang dicurangi, sejumlah partai politik juga dicurangi.

Hanya saja, apakah partai akan terima begitu saja ? Membiarkan PDIP menguasai ceruk suara untuk menopang kekuasaan di eksekutif sekaligus legislatif ? Kita lihat saja nanti. [].

Comments