Tribun News - Wow, lama tak ada kabar, sahabat karib tuan Presiden ini diisukan punya manuver seksi. Melawan dengan menggunakan 'barter membongkar dana pemilu sang sahabat' jika tidak ditolong rezim.
Menolong untuk membungkam mulut Rommy, tentu tak bisa langsung. Terlalu kentara, rakyat bisa marah. Menolong, tetap dalam koridor hukum itu cara paling halus. Jalan keluarnya ? Praperadilan.
Jika isu ini benar, dipastikan Rommy luput dari kasus melalui modus praperadilan. Namun, jika ada kesepakatan yang tak sejalan, Rommy memiliki posisi tawar tinggi untuk buka-bukaan, ditengah sengketa Pilpres yang kian memanas.
Jika kasus ini sampai raperadilan, tentu mudah bagi rezim memesan putusan dengan tiga ketukan Palu hakim. Rezim dan Rommy juga aman, berlindung dibalik proses hukum.
Namun, jika sahabat Rommy berani berkhianat, ingkar terhadap komitmen barter, tentu menjual 'data biaya pemilu rezim' akan menjadi isu besar sepanjang sejarah perpolitikan nasional. Rommy, akan dielu-elukan sebagai 'pahlawan' meski sebelumya telah di cap sebagai calo jabatan di kemenag.
Kasus Rommy ini, jika lepas dengan praperadilan, kemungkinan besar juga akan membuat 'ikan besar' di kemenag lepas. Beberapa saat lalu, yang punya kemenag mangkir dari panggilan KPK.
Dengan data yang dimiliki, Rommy sedang menghitung siapa saja orang yang selama ini dekat dengannya menjadi pengkhianat. Boleh jadi, sekuel kisah yang akan didendangkan Rommy jauh lebih menarik.
Kasus Rommy ini, menjadi memiliki posisi tawar tinggi, ketika banyak fakta kecurangan begitu kuat menghantam rezim. Sampai saat, beberapa penopang penting di kubu rezim undur diri, maka bangunan kekuasaan rezim akan segera runtuh, luluh lantak.
Saat ini, semua pihak di kubu rezim sedang menghitung kekuatan umat. Jika, kalkulasi akhir rezim tidak bisa diselamatkan, maka para penopang pilar rezim ini akan 'bedol deso' berlarian meninggalkan rezim.
Mas Rommy, sebagai ikhtiar ku hargai jerih payahmu. Lumayan, bisa dibantarkan daripada di tahanan KPK yang katanya ventilasinya kurang. Apalagi jika sampai praperadilan sukses, hebat hebat hebat.
Kalau ini gagal, bongkar saja semua Mas. Biar semua ikut urun tanggung jawab, masak Mas Rommy sendiri yang di bui ?
Bersahabat itu yang setia, satu bahagia yang lain gembira. Jika yang satu kena musibah, yang lain ya nolongin. Bukan malah menjual bahasa prestasi 'tidak tebang pilih' dalam memberantas korupsi. Iku Ora Cengli Mas. Iyo Ra ? [].
Comments
Post a Comment